Selamat datang di blog kami,
Apa yang kami berikan mungkin hanya sebuah informasi kecil, tapi kami berharap informasi inipun bisa menambah wawasan anda terutama untuk sesuatu yang paling berharga pada diri kita yaitu "KESEHATAN"
Tks, :)

Senin, 30 Mei 2011

Tas vs Kesehatan Pundak



Pernahkah Anda berpikir bahwa sakit yang Anda rasakan itu bisa jadi dikarenakan oleh tas yang selama ini kerap menemani Anda? Mulai dari ukuran, tali, bahkan cara Anda membawa tas, ternyata semua hal tersebut turut mempengaruhi kesehatan pundak. 

Lagipula, siapa bilang bahwa untuk tampil cantik kita harus mau mengalami kesakitan?! Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan tips memakai tas berikut agar area pundak dan sekitarnya tetap dalam kondisi sehat. 

Kurangi isi tas

Harus diakui bahwa sebagai wanita, kita kerap membawa terlalu banyak barang dalam tas kita yang sebenarnya tidak selalu dibutuhkan. Mungkin alasan paling tepat mengapa kita memenuhi tas dengan banyak barang adalah karena kita ingin barang itu ada jika seandainya kita tiba-tiba membutuhkannya.
Namun, sayangnya ada yang merasa tersiksa dengan aksi jaga-jaga tersebut, yaitu tubuh kita. Punggung, pundak, leher, tangan, bahkan kepala bisa menjadi korban akibat beban berat yang harus mereka tanggung setiap harinya.
Anda disarankan untuk selalu memeriksa ulang isi tas dan singkirkan barang-barang yang benar-benar tidak perlu dibawa. Timbanglah diri Anda saat sedang membawa tas, jangan membawa tas yang beratnya lebih dari 1,25kg. [break]

Pilihlah tas dengan tali yang lebar

Tak peduli apa yang menjadi merk tas favorit Anda, Anda disarankan untuk memilih tas memiliki potongan tali lebar. Lebar tali tas turut membantu tubuh dalam membagi berat beban yang harus dipikul, sehingga beban tidak hanya dilimpahkan pada satu titik tubuh saja.

Lakukan peregangan leher dan bahu

Anda bisa mencegah encok yang disebabkan oleh buruknya beban tas dengan memperkuat otot tubuh itu sendiri. Lakukan gerakan seperti mendayung, dengan cara berdiri tegap dan ulurkan tangan lurus ke depan, lalu lakukan gerakan seperti mendayung perahu. Kemudian pijat/ remas pundak Anda dengan posisi dagu sedikit terangkat. Ulangi 10 kali hitungan untuk tiap tangan.

Pertimbangkan tas pinggang

Pada awal tahun 1990an, tas pinggang sempat mencicipi kejayaannya sebagai salah satu aksesoris modis dalam berpenampilan. Bentuknya yang kecil seolah 'memaksa' penggunanya untuk mengantongi hanya sedikit barang.
Meski Anda menaruhnya secara menyamping di pinggang, namun beban yang ada dalam tas itu ditopang oleh tubuh secara keseluruhan (karena pinggang terletak pada titik tengah tubuh manusia), bukan hanya oleh pundak atau punggung saja. Jadi, jelas tas ini takkan menimbulkan kesakitan pada pundak atau punggung Anda. [break]
Ganti posisi

Kebanyakan dari kita mempunyai posisi membawa tas yang selalu sama. Ada yang suka membawa dengan tangan, lengan, pundak kanan, atau pundak kiri. Namun, demi keselamatan tubuh Anda, maka Anda harus meninggalkan kebiasaan tersebut.
Cobalah untuk mengganti posisi tas, setidaknya tiap 5 menit, agar aliran darah dalam tubuh tetap lancar. Jika Anda berbelanja di toko, maka Anda bisa mengganti posisi membawa tas tiap kali Anda masuk atau keluar toko.

Beri pengaman tali

Jika tali tas Anda sangat tidak nyaman, maka lapisi dengan kain pengaman (seperti yang ada pada seat belt di mobil) agar pundak atau tangan lebih nyaman.

Beralih ke tas punggung

Salah satu petunjuk bahwa beban tas telah berhasil melukai Anda adalah posisi pundak yang jadi tidak seimbang/ miring ke salah satu sisi. Jika pundak bermasalah, maka kini saatnya Anda beralih pada tas punggung. Hanya tetap pastikan bahwa Anda membawa yang ukuran kecil dan jangan memasukkan terlalu banyak barang. [break]

Kenakan tas dekat pada tubuh

Saat ditanya bagaimana cara terbaik untuk membawa tas, maka jawabnya adalah dengan menjaga posisi tas itu tetap melekat dekat pada tubuh. Dekatkan kantung beban tas dekat dengan tubuh agar beban yang ada menyatu dengan beban tubuh.
Oleh karena itu, sedapat mungkin carilah potongan tas yang bisa melintasi tubuh saat dibawa, namun pastikan bahwa talinya juga tidak terlalu panjang. Sebab makin panjang talinya, beban pundak makin tertarik ke bawah (oleh gravitasi).

Kenakan sepatu yang ramah

Jika Anda harus mengangkat tas besar dan membawanya hanya pada satu sisi tubuh, maka setidaknya dukung tubuh dengan sepatu yang tepat. Pemilihan sepatu bisa memberikan banyak perbedaan.
Sandal tipis bisa menimbulkan masalah besar bagi tulang punggung dan tulang sendi Anda. Sepatu terbaik yang bisa mengimbangi bawaan berat adalah sepatu dengan sol karet. (wday/meg) 

Minggu, 29 Mei 2011

Tiga Jurus Lenyapkan Perut Buncit


        Anda pasti tidak ingin memiliki bentuk perut yang buncit. Selain tidak indah dilihat, perut buncit berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, segera singkirkan lemak berbahaya di perut Anda dengan tiga langkah mudah berikut.


1. Nutrisi seimbang
Konsumsilah makanan dengan nutrisi seimbang. Memiliki pola makan sehat adalah langkah pertama untuk menghilangkan lemak pada perut Anda. Berlatihlah untuk mengontrol porsi makanan. Pastikan menu makanan Anda mengandung nutrisi seimbang dan sehat termasuk di dalamnya karbohidrat, protein, dan lemak baik. Konsumsi juga gandum utuh secara teratur karena bisa membantu menghilangkan lemak perut.

2. Latihan kardio
Jika Anda ingin perut terlihat langsing, lakukan latihan kardio setiap hari secara teratur. Ini adalah latihan wajib untuk menghilangkan lemak perut. Lakukan latihan kardio secara bertahap hingga mencapai intensitas tinggi seperti spinning, interval training, dan berlari.


3. Latihan untuk membentuk bagian tubuh atas
Batasi diri untuk latihan membentuk otot perut, karena tidak efektif untuk menghilangkan lemak perut. Fokuslah latihan untuk membentuk tubuh bagian atas keseluruhan dan punggung, karena akan membuat lekukan tubuh lebih terlihat. Hal ini bisa membuat Anda terlihat lebih langsing dan seksi. Dan, bukan hanya lemak perut hilang, otot di sekitar perut pun terbentuk.



semoga bermanfaat kawan :)
berbagi info dari :http://www.tipscantik.blogspot.com

Jumat, 27 Mei 2011

Alergi makanan?? ikuti Tips berikut :)


       Dilihat dari statistik global, jumlah penderita alergi makanan sebenarnya tidak terlalu banyak yakni kurang dari 5% populasi dunia. Jenis makanan yang umum memicu reaksi alergi terbatas pada kacang-kacangan (walnut, almond, kacang tanah), hasil laut bercangkang (kerang, udang, kepiting), telur, kedelai, gandum, dan beberapa jenis aditif (zat campuran makanan). Masalahnya, bahan-bahan tersebur justru umum digunakan dalam berbagai masakan. Itu sebabnya penderita alergi makanan tidak bisa sembarang bersantap di luar rumah.
Ada 16 cara yang bisa dilakukan agar penderita alergi makanan dapat menikmati acara bersantap di luar rumah dengan aman. ok perhatikan ya..... 
  1. Pastikan bahwa peralatan makan dan perkakas dapur yang dipakai untuk mengolah makanan terjamin kebersihannya.
  2. Hindari restoran dengan konsep prasmanan.
  3. Restoran waralaba relatif lebih aman untuk penderita alergi makanan.
  4. Rencanakan terlebih dahulu jika Anda akan bersantap di luar dengan menghubungi restoran yang akan dituju dan tanyakan menu apa yang sebaiknya Anda pesan.
  5. Hindari waktu-waktu sibuk seperti jam makan siang atau makan malam, agar tempat makan tidak terlalu ramai dan pelayan serta juru masak bisa lebih memperhatikan pesanan Anda.
  6. Sebaiknya temui langsung juru masak atau pengelola restoran, dan sampaikan jenis alergi makanan Anda, serta tegaskan konsekuensinya bagi Anda maupun citra restoran tersebut jika lalai.
  7. Tunjukkan kartu identitas alergi kepada pramusaji atau juru masak, agar mereka tahu bahan-bahan apa saja yang harus Anda hindari.
  8. Manfaatkan layanan personal dari restoran yang menyediakan staf khusus untuk melayani penderita alergi makanan.
  9. Cermati dan tanyakan secara detil makanan yang akan Anda pesan.
10.  Pastikan tidak ada satupun alergen yang bersembunyi di balik istilah atau bahasa asing.
11.  Tanyakan pada pramusaji, juru masak atau pengelola restoran, bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk campuran pada menu masakan atau makanan yang Anda pesan.
12.  Tanyakan dengan jelas apa sebenarnya campuran “bumbu rahasia” pada menu yang akan Anda pesan, apakah di dalamnya terkandung bahan alergen. Jika perlu, hindari menu yang mencantumkan istilah tersebut.
13.  Pesanlah makanan yang tidak asing bagi Anda, dan mintalah agar sausnya disajikan secara terpisah.
14.  Kenali gejala alergi Anda (napas berdengik, sulit bernapas, bengkak di sekujur tubuh, bintik-bintik, sakit perut, pusing dan mual).
15.  Bawalah selalu kotak pertolongan pertama.
16.  Pertahankan hubungan baik dengan restoran yang terbukti tidak menghidangkan makanan yang dapat memicu reaksi alergi Anda.
semoga bermanfaat kawan :)

Anda Tau Istilah2 Produk Kecantikan??


           Produk kecantikan atau kosmetik makin mutakhir. Namun kerap kali kita tak tahu bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam obat jerawat Anda misalnya. Ingin cantik malah salah obat. Lebih baik intip dulu fungsi bahan kosmetik Anda.
Istilah-istilah di bawah ini sering ditemui dalam produk kecantikan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Rata-rata mereka yang mencoba beralih pada produk kosmetik tertentu tak mengerti secara ielas kegunaannya. Biar tak ‘buta huruf’ ada beberapa bahan penting yang harus Anda ketahui. Seperti yang di bawah ini:
1. pH
pH adalah singkatan dari percentage of hidrogen yang artinya adalah takaran keasaman kandungan zat kimia pada produk kosmetik. Kadar pH yang tinggi bisa sangat berbahaya bagi kulit Anda. Pada awalnya produk yang mengandung pH tinggi bisa menyembuhkan tapi kemudian malah akan menjadi boomerang. Demi keamanan, lebih baik gunakan produk kosmetik yang mengandung tingkat keasaman rendah.
2. Moisturizer
Bahan yang satu ini biasanya sering Anda jumpai di produk perawatan dan kecantikan. Moisturizer adalah kata lain dari pelembab. Fungsi utamanya yaitu untuk melembutkan kulit ataupun rambut.
3. Aloe Vera
Bahan ini biasa juga disebut dengan lidah buaya. Aloe vera bisa ditemui dalam produk perawatan kulit dan shampo. Biasanya semua kosmetika yang mengandung aloe vera fungsinya untuk mendinginkan dan melembutkan.
4. Antioxidant
Antioxidant biasa ditemui pada produk yang berhubungan dengan kulit. Zat khusus ini bisa melindungi kulit dari bahaya zat-zat kimia dari lingkungan sekitar. Misalnya asap knalpot ataupun asap pembakaran sampah dan lainlain. Zat ini biasa terdapat pada sunblock ataupun pelembab. Antioxidant bisa juga terdapat pada buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk dan strawberry.
5. Chamomile 
Chamomile adalah jenis tumbuhan yang terbukti secara klinis bisa mencegah peradangan pada kulit. Chamomile bisa melembutkan dan mendinginkan kulit yang alergi. Zat ini biasanya terkandung dalam produk kecantikan seperti pelembab dan pembersih wajah. Selain untuk kulit, tumbuhan chamomile ini juga bisa mengusir nyamuk.
6. Jojoba
Jojoba adalah sejenis tonik yang mengandung pelembab. Zat ini sangat cocok untuk melembutkan jenis kulit kering. Zat ini bisa saja terdapat dalam pelembab, pembersih wajah atau shampo.
7. Alpha hydroxyl
Jika Anda membutuhkan zat yang bisa mengelupas kulit mati sekaligus melembutkan kulit baru sebaiknya Anda menggunakan produk kecantikan yang mengandung zat alpha hydroxy. Zat ini paling banyak terdapat pada produk perawatan wajah yang berbentuk scrub atau pembersih wajah.
8. Astringent
Astringent adalah cairan khusus berupa toner yang berfungsi mengontrol minyak di kulit dan biasa dipakai setelah membersihkan wajah. Biasanya terdapat pada penyegar wajah.
9. Benzoyl Peroxide
Zat ini banyak terkandung pada obat jerawat. Zat yang mengandung antibakteri ini berguna mendinginkan wajah dan mengeringkan jerawat.
10. Essence
Ini adalah wewangian dasar yang biasa digunakan untuk parfum, sabun atau produk lainnya.
11. Henna
Henna bisa menjadi pilihan Anda yang ingin mengubah warna rambut. Pewarna rambut dari bahan alami tumbuhan ini biasanya digunakan untuk pewarnaan rambut permanen. Bedanya dengan cat rambut lainnya henna terbukti tidak akan merusak rambut Anda.
Sebaiknya sebelum memutuskan akan menggunakan produk kosmetik tertentu, Anda haruslah lebih teliti.
Keep u SmilE.... :)

Selasa, 03 Mei 2011

Obat-obatan yang Bikin Gemuk


Jakarta, Tubuh kurus tidak selalu menggambarkan kondisi seseorang yang sakit-sakitan. Kenyataannya, banyak yang justru menjadi gemuk setelah sakit karena beberapa obat memang dapat meningkatkan nafsu makan.

Dikutip dari Dailymail, Selasa (31/8/2010), beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan pasien menjadi lebih gemuk ketika sembuh dari sakit adalah sebagai berikut.

Steroid
Steroid banyak digunakan untuk mengatasi alergi, asma dan rhaumatoid arthritis. Obat ini bekerja dengan menjaga keseimbangan hormon yang mengatur metabolisme dan daya tahan tubuh.

Namun penggunaan steroid dapat memicu distribusi lemak tubuh ke bagian perut dan leher bagian belakang sehingga menyebabkan Cushing's Syndrome. Steroid juga menyebabkan berat badan meningkat rata-rata 7 persen, bahkan mencapai 12 kg pada penggunaan jangka panjang.

Obat-obat diebetes
Salah satu obat untuk diabetes tipe-2 adalah sulfonylurea. Obat ini meningkatkan produksi insulin agar kadar gula turun, namun sekaligus memicu rasa lapar sehingga menyebabkan berat badan meningkat rata-rata 2-4 kg.

Obat diabetes lain yang menyebabkan gemuk adalah thiazolidinediones (TZD). Namun efeknya tidak sebesar sulfonylurea, hanya menyebabkan kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg pada pemakaian terus menerus selama 1 tahun.

Antialergi 
Obat-obat antialergi yang mengandung diphenhydramine dapat menghambat pengeluaran histamin, senyawa yang memicu reaksi alergi. Namun obat tersebut juga mempengaruhi reseptor di otak yang mengatur rasa lapar, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan sekitar 1 persen pada pemakaian jangka panjang.

Antihipertensi 
Obat-obatan golongan beta-blocker yang meliputi propranolol, metoprolol dan atenolol dapat mengatasi tekanan darah tinggi dengan cara menghambat kerja hormon adrenalin. Namun obat ini juga membuat metabolisme menjadi lebih lambat, sehingga pasien sering merasa letih dan cenderung jarang bergerak.

Dalam jangka panjang, kurang olahraga akan menyebabkan berat badan meningkat. Jika tidak diatasi, dalam beberapa tahun berat badan bisa meningkat hingga 4-8 kg.

Antidepresan 
Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi antara lain trisiklik dan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor). Keduanya dapat membuat reseptor di otak tidak bisa membedakan rasa lapar dan kenyang, sehingga nafsu makan tidak terkontrol.

Seorang psikiater dari Newcastle University, Paul Mackin mengatakan 25 persen pasien yang mendapat SSRI mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10 persen dalam pemakaian selama 6 bulan. Dalam jangka yang sama, trisiklik menyebabkan kenaikan berat badan paling banyak 13-20 kg.

Obat kanker
Meski sebagian besar obat kemoterapi menyebabkan tubuh menjadi kurus, beberapa obat justru meningkatkan nafsu makan serta berat badan. Di antaranya adalah megestrol asetat dan tamoxifen, yang digunakan untuk mengobati kanker payudara dan kanker endometrium.

Karena efek samping tersebut, megestrol asetat juga digunakan juga untuk membangkitkan nafsu makan pada penderita anoreksia. Dalam jangka pemakaian selama 6 bulan, obat ini dapat membuat berat badan meningkat hingga 9 kg.

by : detik.com/health

Minggu, 01 Mei 2011

Secepat Apa Obat Bereaksi di Dalam Tubuh?

Jakarta, Efek suatu obat tidak selalu muncul seketika, kadang butuh jeda beberapa saat sejak waktu pemberian. Ada jenis obat yang memberikan efek sangat cepat, ada juga yang harus ditunggu sampai berjam-jam sampai benar-benar terasa khasiatnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan aksi obat, antara lain ukuran partikel dan kondisi individual si pasien. Namun di antara berbagai faktor tersebut, jenis sediaan obat dan cara pemberian paling menentukan seberapa cepat obat bisa memberikan efek pada pasien.

Dari berbagai sumber lembaga obat dan konsumen yang dilansir seperti : www.doitnow.orgwww.docstoc.com, FDA dan Mayoclinic ada kecepatan yang berbeda reaksi obat yang masuk ke dalam tubuh.

Jenis-jenis obat yang memberikan efek paling cepat berdasarkan cara pemberiannya adalah:

1. Inhalasi (7-10 detik)
Obat hirup atau inhalasi yang dihirup maupun disemprotkan langsung ke hidung memberikan efek paling cepat dibandingkan jenis obat yang lain. Partikel obat yang terhirup akan masuk ke paru-paru dan langsung dibawa ke otak oleh pembuluh darah yang ada di sana.

Dengan mekanisme yang sama, racun nikotin dalam rokok disebut-sebut hanya butuh 7 detik untuk memicu kerusakan di otak. Meski sama-sama tidak sehat, permen nikotin lebih lambat memicu kerusakan dibandingkan rokok biasa yang dihirup asapnya.

Jenis obat inhalasi memang lebih diperuntukkan bagi pasien yang membutuhkan efek cepat misalnya pada serangan asma. Meski beberapa sumber menyebut efeknya muncul antara 7-10 detik, kecepatannya juga dipengaruhi faktor lain termasuk ukuran partikel dan kondisi individual si pasien.

2. Injeksi (15 detik - 5 menit)
Obat suntik atau injeksi termasuk jenis obat yang memberikan efek paling cepat, sehingga banyak dipilih dalam kondisi gawat darurat. Dibandingkan obat yang ditelan, obat suntik lebih cepat mencapai pembuluh darah sehingga cepat didistribusikan keseluruh tubuh.

Kecepatan obat suntik dalam memberikan efek berbeda-beda tergantung jenis injeksi atau penyuntikan. Injeksi intravena memberikan efek paling cepat karena langsung disuntikkan ke pembuluh darah, sementara injeksi subkutan (di bawah kulit) dan intramuskular (di jaringan otot) efeknya lebih lambat.

Pemberian obat suntik hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis, kecuali pada kondisi tertentu misalnya pasien diabetes tipe-1 yang sewaktu-waktu harus menyuntikkan insulin sendiri. Jenis obat suntik lain seperti pereda nyeri, antibiotik dan vitamin tidak boleh disuntikkan sendiri.

3. Obat topikal (5 menit - 30 menit)
Obat-obat topikal yang diberikan melalui permukaan tubuh seperti salep, koyok, tablet vagina dan supositoria merupakan jenis obat yang memberikan efek dengan kecepatan sanagt bervariasi. Tidak secepat injeksi dan inhalasi, namun sebagian ada yang lebih cepat dibandingkan obat telan.

Efek yang cepat umumnya bersifat lokal, hanya di sekitar lokasi pemberian misalnya salep nyeri otot yang isinya anestesi lokal. Sementara obat topikal yang efeknya sistemik misalnya plester nikotin didesain untuk bekerja lebih lambat dengan durasi lebih lama, untuk mengatasi kecanduan rokok.

Lokasi pemberian juga mempengaruhi kecepatan aksi obat. Untuk obat yang bersifat sistemik, pemberian di permukaan kulit luar memberikan efek lebih lambat dibandingkan dengan supositoria atau tablet vagina yang diserap melalui anus serta dinding vagina.

4. Obat oral (5 menit - 1 jam)
Obat-obat yang diberikan lewat mulut seperti tablet, kapsul dan sirup memberikan efek relatif lebih lambat dibandingkan injeksi dan inhalasi. Karena lambat, obat oral jauh lebih aman karena jika terjadi kesalahan masih ada kesempatan untuk memuntahkannya kembali.

Kecepatan aksinya dipengaruhi banyak faktor, terutama bentuk sediaan. Sirup paling cepat karena tidak butuh waktu untuk disolusi atau memecah partikel, sedangkan yang paling lama adalah tablet salut selaput (film coated) yang didesain agar tidak pecah di lambung.

Tablet hisap (sublingual) sebenarnya memberikan efek paling cepat, namun secara teknis tidak bisa dibandingkan dengan obat-obat oral lainnya. Penyerapan zat aktif pada tablet hisap tidak terjadi di saluran pencernaan melainkan di bawah lidah dan rongga mulut.

By : detik.com/health

Cara Aman Minum Obat-obatan Warung


Jakarta, Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia akrab dengan obat-obatan pereda sakit yang banyak dijual di warung-warung saat sedang sakit kepala, flu atau badan pegal-pegal. Cari tahu cara yang aman minum obat-obatan yang dijual bebas.

"Obat yang boleh dijual di warung tergolong obat bebas dan obat ini hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki fungsi organ-organ baik atau tidak memiliki 
penyakittertentu. Karena itu satu obat belum tentu cocok untuk semua orang," ujar Prof. dr. Amir Syarif, SKM, Sp.FK(K),.

Obat-obatan yang dijual secara bebas atau ada di warung-warung biasanya merupakan obat simpomatik, dalam arti obat tersebut hanya mengatasi gejala-gejala yang timbul tapi tidak menyembuhkan akar dari penyakitnya.

"Obat-obatan seperti parasetamol memang aman untuk dikonsumsi, asal dosisnya jangan terlalu besar dalam arti misalnya tidak sampai 10 kali lipat atau mencapai 10-15 gram (10.000-15.000 mg) karena bisa bersifat toksik. Tapi kalau hanya dikonsumsi 3-4 kali masih aman," ujar Prof Amir.

Untuk mengetahui apakah obat yang dijual bebas itu aman atau tidak, sebaiknya warna lingkarannya. Obat yang boleh dijual di warung adalah yang memiliki lambang lingkaran hijau yang artinya dosisnya aman.

Obat yang memiliki lambang
lingkaran biru artinya obat bebas terbatas yang cuma boleh dijual di toko obat resmi atau apotik, tapi bisa dibeli tanpa resep. Sedangkan obat dengan lingkaran merah tergolong obat keras yang memerlukan resep dokter.

"Yang namanya obat kalau terus menerus dikonsumsi bisa saja menimbulkan reaksi atau gangguan pada organ tubuh seperti ginjal atau hati. Selain itu bisa membuat seseorang menjadi terbiasa atau ketergantungan dengan obat itu sehingga jika sakit dan tidak minum obat yang sama tubuh merasa tidak nyaman," jelasnya.

Cara yang bisa dilakukan masyarakat agar bisa mengonsumsi obat-obatan warung dengan aman menurut Prof Amir adalah:
  1. Perhatikan warna lingkaran dari obat-obatan yang dikonsumsi.
  2. Perhatikan kandungan atau dosis dari obat yang dikonsumsi. Umumnya obat yang dijual bebas mengandung dosis yang tidak terlalu besar sehingga memiliki batas aman yang lebar.
  3. Mengetahui kondisi tubuh diri sendiri terutama fungsi dari ginjal dan hati. Karena dosis yang tercantum dalam obat bebas biasanya untuk orang yang memiliki fungsi organ normal.
  4. Sebaiknya batas waktu mengonsumsi obat bebas hanya selama 3 hari saja, jika tidak ada perbaikan sebaiknya hentikan penggunaan obat dan konsultasikan ke dokter. Karena ada kemungkinan gejala yang timbul akibat penyebab atau penyakit yang lain.
  5. Membaca brosur obat yang meliputi dosis penggunaan, indikasi, efek samping dan kontra indikasi dengan seksama. Jika setelah minum obat timbul salah satu efek samping yang tercantum, maka segera berhenti minum obat tersebut.
    By : detik.com/health

NetworkedBlogs to Facebook :)